MAKALAH BIOSTATISTIK DESKRIPTIF
JENIS DATA DAN SKALA PENGUKURAN
DOSEN: NIA MUSNIATI, SKM., MKM
DISUSUN OLEH:
OLETHA MAYDYANI (1905015074)
KELAS 1B
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
2019/2020
3.
Fungsi Data Secara Umum
4.
Jenis-Jenis Data
a.
Data Berdasarkan Cara Memperolehnya
Skala
Pengukuran
1.
Pengertian
Skala
Skala merupakan perbandingan antar kategori di mana masing-masing kategori diberi bobot nilai yang
berbeda.
2.
Pengertian Skala
Pengukuran
DATA
1. PENGERTIAN DATA
Secara
umum, pengertian data adalah
sekumpulan keterangan atau fakta mentah berupa simbol, angka, kata-kata, atau
citra, yang didapatkan melalui proses pengamatan atau pencarian ke
sumber-sumber tertentu.
Pendapat
lain mengatakan, definisi data adalah kumpulan keterangan-keterangan atau
deskripsi dasar dari suatu hal (objek atau kejadian) yang diperoleh dari hasil
pengamatan (observasi) dan dapat diolah menjadi bentuk yang lebih
kompleks, seperti; informasi, database, atau solusi untuk masalah tertentu.
Dengan kata lain, data merupakan hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa simbol, warna, kata-kata, atau angka.
2.
PENGERTIAN DATA
MENURUT PARAH AHLI
a)
Arikunto Suharsimi
Menurut
Arikunto Suharsimi, pengertian data adalah semua fakta dan angka-angka yang dapat
dijadikan bahan untuk menyusun sebuah informasi.
b) Kuswadi dan E. Mutiara
Menurut Kuswadi
dan E. Mutiara, pengertian data adalah sekumpulan keterangan yang diperoleh
dari suatu pengamatan yang dapat berupa angka, lambang, atau sifat.
c)
Slamet
Riyadi
Menurut Slamet
Riyadi, pengertian data adalah kumpulan keterangan yang diperoleh dari
pengamatan dimana data bisa berupa angka-angka atau lambang-lambang.
3.
Fungsi Data Secara Umum
Mengacu
pada definisi data di atas, adapun fungsi data adalah sebagai berikut:
§ Data dapat berfungsi sebagai acuan
dalam mengambil suatu keputusan dalam pemecahan masalah.
§ Data bisa dijadikan sebagai pedoman
atau dasar suatu penelitian atau perencanaan.
§ Data dapat berfungsi sebagai acuan
dalam implementasi suatu kegiatan.
§ Data berfungsi sebagai dasar untuk
melakukan evaluasi terhadap suatu kegiatan.
4.
Jenis-Jenis Data
a.
Data Berdasarkan Cara Memperolehnya
·
Data Primer, yaitu data asli
atau data baru yang dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian.
·
Data Sekunder, yaitu data
tersedia yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang sudah ada sebelumnya.
Misalnya; dari perpustakaan, dokumen penelitian terdahulu, dan lain-lain.
b.
Jenis Data Berdasarkan Sumbernya
·
Data
Internal, yaitu data yang
didapatkan dari internal suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi
tersebut. Misalnya; informasi jumlah pegawai, jumlah modal, jumlah produksi,
dan sebagainya.
·
Data
Eksternal, yaitu data yang
diperoleh dari luar organisasi yang menggambarkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Misalnya; informasi tentang daya beli
masyarakat, perubahan kebiasaan masyarakat, dan lain sebagainya.
c.
Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
·
Data
Kualitatif,
yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau gambar.
Misalnya; kuesioner mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan suatu
perusahaan. Data kualitatif dibagi menjadi dua:
Ø
Nominal
adalah Data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Contoh : Jenis
kelamin, tgl dan tempat lahir seseorang
Ø
Ordinal > ada tingkatan
data. Contoh : Sangat setuju, Setuju, kurang setuju, tidak setuju
·
Data
Kuantitatif,
yaitu suatu data yang dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan. Misalnya;
harga saham, nilai pendapatan, dan lain-lain. Data kuantitatif dibagi menjadi dua:
·
Data Interval, Contoh: Interval
temperatur ruang adalah sbb:
o
Cukup
panas jika antara 50°C-80 °C
o
Panas
jika antara 80 °C-110 °C
o
Sangat
panas jika antara 110 °C-140 °C
· Data Rasio à tingkat pengukuran
paling ‘tinggi’ ; bersifat angka dalam arti sesungguhnya. Beda dengan interval
mempunyai titik nol dalam arti sesungguhnya.
d.
Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
·
Data Cross
Section,
yaitu data yang dikumpulkan hanya pada waktu-waktu tertentu saja untuk
mengetahui keadaan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian dengan kuesioner.
·
Data
Berkala, yaitu data yang
dikumpulkan secara berkala dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan
suatu kejadian pada periode tertentu. Misalnya; data harga sembako.
Skala
Pengukuran
1.
Pengertian
Skala
Skala merupakan perbandingan antar kategori di mana masing-masing kategori diberi bobot nilai yang
berbeda.
2.
Pengertian Skala
Pengukuran
Skala
Pengukuran adalah merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Skala merupakan suatu instrument atau
mekanisme untuk membedakan individu terkait dengan variabel.
3. Macam-Macam Skala Pengukuran
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4,
yaitu sebagai berikut:
a.
Skala Nominal
Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara skala
pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa
yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala pengukuran
nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok dalam
bentuk kategori sehingga
akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya. Contoh jenis
kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. Angka ini
hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan
tidak memiliki arti apa pun.
b.
Skala Ordinal
ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga
disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal,
lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga
menunjukkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi
atau sebaliknya.
Contoh tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita
beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan
1=sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi
peringkat 1,2,3 dstnya.
Ciri-ciri dari
skala ordinal antara lain:
- kategori
data saling memisah.
- kategori
data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya.
- kategori
data dapat disusun sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
c. Skala Interval
Mempunyai karakteristik
seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah
karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Bisa digunakan untuk menyatakan peringkat untuk antar tingkatan.
Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki
nilai 0 (nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan
berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau jarak satu data
dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini
bisa saja di tambah atau dikurang.
Contoh yang paling umum pada skala interval
adalah suhu. Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa
ruangan tersebut tidak ada suhunya. Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini
dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.
Berikut
ini adalah ciri-ciri dari skala interval:
·
Kategori
data memiliki sifat saling memisah.
·
Kategori
data memiliki aturan yang logis.
·
Kategori
data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.
·
Perbedaan
karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah yang
dikenakan pada kategori.
·
Angka
nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol
absolut).
d.
Skala Rasio
Adalah skala data dengan
kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala
nominal, ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai
nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang
tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain.
Skala rasio yang ditujukan
pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu,
dan bisa dibandingkan. Pengukuran-pengukuran dalam
skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya
berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat
dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar